Kamis, 23 Mei 2013

Pap Smear


Sekarang di Klinik Zhazha Palembang ada praktek dokter spesialis kebidanan lho :)

dr Hartati, SpOG
Spesialis ObGyn
(Spesialis kebidanan dan kandungan)
Praktek hari senin – sabtu jam 17.30 – 20.30
melayani USG, pemeriksaan kandungan, dan Pap Smear

Istilah USG mungkin sudah umum. tapi, apa itu pap smear?
Pap Smear adalah tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks (leher rahim) sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker.

Pemeriksaan ini disarankan untuk para wanita yang setidaknya berusia 21 tahun, yang sudah menikah atau sudah aktif berhubungan seksual untuk melakukan tes pap smear, karena biasanya pada usia tersebut alat reproduksi pada wanita telah berkembang sempurna. Hal ini boleh dilakukan lebih awal jika ada riwayat kanker serviks dari ibu, seusai menjalani transplansi organ, kemoterapi dan/atau bila memiliki gaya hidup sering berganti pasangan.

Cara melakukan tes papsmear secara teknis yaitu pengambilan sapuan lender dengan menggunakan spatula atau sejenis sikat halus. Lendir leher rahim diambil oleh dokter atau bidan untuk dioleskan dan difiksasi (dilekatkan) pada kaca benda. Kemudian dengan menggunakan mikroskop seorang ahli sitologi (sel) akan menguji sel rahim tersebut.

Agar hasilnya optimal, perhatikan hal - hal berikut:  
1. Pap smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari setelah haid, atau 10-20 hari setelah hari pertama haid agar leher rahim Anda bersih dari sisa-sisa darah haid.    
2. Dalam dua hari sebelum Pap smear, Anda sebaiknya menghindari:
  • membersihkan vagina dengan krim atau sabun apa pun, juga douching (penyemprotan obat atau larutan tertentu ke arah liang vagina).
  • menggunakan tampon atau obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina, misalnya jeli untuk KB. 
  • menghindari dahulu hubungan intim suami istri. 
3. Sebaiknya tidak mandi berendam menjelang Pap smear, karena dikhawatirkan ketika berendam ada sisa-sisa sabun yang tertinggal a tau masuk ke vagina.
4. Jika Anda keputihan, beritahukan kepada orang yang memeriksa, termasuk semua keluhan yang Anda rasakan. Misalnya terasa gatal-gatal, sakit atau panas (seperti terbakar) di vagina.
5. Jika hasil Pap smear yang lalu kurang bagus (abnormal), jangan lupa  memberitahukannya kepada dokter.




(klik pada gambar untuk memperbesar)

Apakah kanker serviks itu?
Kanker serviks adalah penyakit pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Tiap hari di Indonesia ada 40 wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks dan 20 wanita meninggal karena kanker serviks. Sangat mengerikan bukan?
Tidak aneh kalau kanker serviks menjadi momok yang sangat menakutkan bagi wanita. Tidak hanya di Indonesia, kanker serviks juga menjadi ancaman mematikan bagi wanita di seluruh dunia.
Infeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks bisa terjadi karena kontak kelamin melalui hubungan seks. Di samping itu, timbulnya HPV  juga sangat rentan pada wanita yang merokok, suka berganti-ganti pasangan seks, dan menikah di usia terlampau muda.

Maka dari itu, selain deteksi dini yaitu pap smear sangat penting, ada satu hal lagi yang bisa membuat kita lebih kebal dari kanker serviks, yaitu dengan imunisasi. Imunisasi bukan hanya untuk anak- anak lho bunda :)

(klik pada gambar untuk memperbesar)

Kamis, 16 Mei 2013

Mitos yang salah mengenai imunisasi


Ada beberapa hal yang salah tentang imunisasi 

1. "Anak yang batuk-pilek bisa mendapat imunisasi tidak?"
Jawab: Dokter akan memeriksa terlebih dahulu. jika hanya batuk pilek biasa tanpa demam dan sesak. bayi tersebut dapat melakukan imunisasi

2. "Apakah imunisasi menyebabkan demam?"
Jawab: Tidak semua imunisasi menyebabkan demam, Imunisasi yang tidak menyebabkan demam contohnya polio, BCG, Hepatitis B. Yang menyebabkan demam contohnya DPT. Tapi pada saat ini telah terdapat vaksin DPT dengan demam yang tidak terlalu tinggi (DPT Aseluler).  Jadi tergatung pilihan imunisasi dari pasien

3. "Apakah imunisasi menimbulkan bengkak?"
Jawab: Ada beberapa imunisasi yang menimbulkan bengkak pada lengan, contohnya setelah imunisasi BCG. tapi itu merupakan reaksi normal dari BCG. Pembengkakan tersebut muncul kurang lebih sebulan setelah penyuntikan. Pada imunisasi DPT sering juga menimbulkan bengkak pada kaki tapi reaksi tersebut dapat lebih ringan / tidak bengkak pada DPT aseluler

4. "Demam, bengkak, nyeri, kemerahan setelah imunisasi membuktikan bahwa vaksin berbahaya?"
Jawab: Tidak berbahaya. Demam, nyeri, kemerahan, bengkak, gatal di bekas suntikan adalah reaksi wajar setelah vaksin masuk ke dalam tubuh. Seperti rasa pedas dan berkeringat setelah makan sambal adalah reaksi normal tubuh kita.

Umumnya keluhan tersebut akan hilang dalam beberapa hari. Boleh diberi obat penurun panas, dikompres. Bila perlu bisa konsul ke dokter yang telah memberikan imunisasi tersebut untuk mendapat pertolongan dan pengobatan.

5. "Apakah imunisasi dapat menimbulkan kejang?"
Jawab: Pada imunisasi DPT yang biasa, pernah terjadi kasus kejang. namun, kasusnya sangat jarang. hal tersebut timbul karena pada anak tersebut mempunyai riwayat keluarga menderita kejang demam (Step). pada anak tersebut dianjurkan untuk imunisasi DPT selanjutnya menggunakan DPT dengan efek demam yang minimal (DPT Aseluler)

6. "Benarkah vaksin mengandung lemak babi?"
Jawab: Tidak benar. Pada proses penyemaian induk bibit vaksin tertentu 15 – 20 tahun lalu, ketika proses panen bibit vaksin tersebut bersinggungan dengan tripsin pankreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya. 

Tetapi induk bibit vaksin tersebut kemudian dicuci dan dibersihkan total dengan cara ultrafilterisasi ratusan kali, sehingga pada vaksin yang diteteskan atau disuntikan pada bayi balita tidak mengandung tripsin babi. 
Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan khusus. Atas dasar itu menurut Majelis Ulama Indonesia vaksin itu boleh dipakai, selama belum ada penggantinya. Contoh : vaksin meningokokus haji diwajibkan oleh Saudi Arabia bagi semua jemaah haji untuk mencegah radang otak karena meningokokus. 

7. " Perlukan Imunisasi jika bayi sudah diberi ASI (Air Susu Ibu)?"
Jawab: Perlu. Tidak ada satupun badan penelitian di dunia yang menyatakan ASI, gizi, suplemen herbal bisa menggantikan imunisasi, karena kekebalan yang dibentuk sangat berbeda. ASI, gizi, suplemen herbal, memiliki kebersihan yang akan memperkuat pertahanan tubuh secara umum, namun tidak membentuk kekebalan spesifik terhadap kuman tertentu yang berbahaya.

Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan yang spesifik (antibodi) terhadap kuman, virus atau racun kuman tertentu. Setelah antibodi terbentuk akan bekerja lebih cepat, effektif dan effisien untuk mencegah penularan penyakit yang berbahaya.

8. "Bagaimana jika pemberian imunisasi terlambat?"
Jawab: Tidak ada kata terlambat untuk imunisasi. Kapanpun datang kita bisa imunisasi. Namun sebaiknya pemberian imunisasi tepat waktu. 

9. "Perlukah imunisasi lain selain imunisasi dasar (Program pemerintah; BCG, Hepatitis B, DPT, Polio Campak)?"
Jawab: Sebaiknya imunisasi lengkap. Karena saat ini telah ditemukan vaksin terhadap berbagai penyakit selain 5 vaksin program pemerintah antara lain Cacar Air, Hepatitis A, Kanker Serviks, Radang Otak (HIB) dan Pneumokokus, Influenza, Diare (Rotavirus). Bila kita ingin mencegah penyakit tersebut, maka imunisasi selain program pemerintah harus dilakukan. 

Bila kita mempunyai kemampuan untuk melengkapi imunisasi tersebut. Lebih lengkap, lebih baik. 


Dr Prakanita SpA
Spesialis Anak
Klinik Anak Zhazha Palembang

Selasa, 14 Mei 2013

Baby Nazmya in Action

Lihat keceriaan Nazmya saat sedang berenang. :D
Berenang dapat membuat bayi memiliki keseimbangan dan kemampuan memahami lebih baik dibandingkan yang tidak pernah diajak berenang. Keterampilan fisiknya saat dewasa juga akan menjadi lebih baik
Selain itu berenang yang dilakukan pada bayi sedini mungkin, dapat meningkatkan tingkat percaya diri si anak, lebih mandiri, dan lebih happy! dan juga berenang juga melatih gerak refleks bayi, dan meningkatkan daya konsentrasinya. 

terimakasih untuk kiriman video Nazmya, Bunda Ellin :)


untuk Ayah dan Bunda yang mau mengirimkan video buah hatinya, bisa mengirimkan
file videonya ke klinikzhazha@gmail.com 

Terapi Autis


*SEDANG TIDAK BEROPERASI*




Pengertian autis, banyak sekali pendapat yang muncul dan beredar. Jika dilihat dari asal kata, autis berasal dari kata auto yang berarti sendiri dan di dalamnya memiliki arti bahwa terjadi kelainan perkembangan yang luas dan mendalam yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan tersebut dapat mencakup gangguan komunikasi, perilaku dan interaksi sosial.

Penyebab
Banyak pakar autis yang menyebutkan penyakit ini sebagian besar terjadi karena faktor keturunan. Selain itu, faktor lainnya seperti stress, diet, infeksi, usia ibu, dan obat-obatan saat kehamilan juga dapat mempengaruhi anak. Peneliti menemukan resiko yang lebih tinggi jika ibu mengkonsumsi antidepresan selama kehamilan, terutama pada tiga bulan pertama. Ada pula yang mengatakan ibu yang merokok selama hamil pun dapat menyebabkan sang anak autis.

Ciri-Ciri
Menurut Gayatri Pamoedji SE, MHC, pendeteksian gejala autis harus dilakukan segera mungkin. "Biasanya, kasus yang terjadi berawal dari para orangtua datang ke dokter dengan keluhan anaknya sudah tiga tahun tidak bisa berjalan dan tidak bisa bicara. Padahal seharusnya saat umur dua tahun, bila sudah ada yang ganjalan pada anak Anda, segeralah datang ke dokter agar tidak berakibat fatal. Untuk itu, agar kondisi itu tidak terjadi, ketahuilah gejala-gejala penyandang autis sejak dini," katanya.
Lantas bagaimana mengetahui ciri-ciri anak yang menderita autis? Tujuh ciri utama didasarkan pada M-CHAT (Modified Checklist for Autisme in Tofflers, yaitu :
Apakah anak Anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain?
  • Apakah anak Anda pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukan rasa tertariknya pada sesuatu?
  • Apakah anak menatap mata Anda lebih dari satu atau dua detik?
  • Apakah anak bisa meniru Anda? Bila membuat raut wajah tertentu, apakah anak Anda bisa menirunya?
  • Apakah anak Anda memberi reaksi bila dirinya dipanggil?
  • Bila anak Anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak melihat pada mainan tersebut?
  • Apakah anak Anda pernah bermain "sandiwara" misalnya berpura-pura berbicara di telefon atau berpura-pura menyuapi  boneka?

Program autis yang di jalankan di klinik Zhazha menggunakan metode ABA (applied behavior analisis)
yang meliputi antara lain :
1. Behavior atau kepatuhan
2. Thinking/flekxibilitas berfikir
3. Pre akademik
4. Body part
5. Imitasi gerak motorik kasar (IGMK)
6. Imitasi gerak motorik halus (IGMH)
7. Kata kerja
8. Lingkungan 
9. Klasifikasi
10.Preposisi

Untuk informasi lebih lanjut silahkan datang ke klinik kami :)

Jumat, 10 Mei 2013

Baby Spa


Pijat spa atau Spa tuk bayi ini terkenal dengan istilah Baby Spa. Umumnya, spa tuk bayi dapat dimulai dari bayi berusia 2 bulan berupa berenang dan pijat bayi.



Hal pertama yg biasa dilakukan adalah, bayi akan diajak berenang di kolam renang mini.Ia akan diberikan ban yg berfungsi sebagai pelampung di lehernya. Tidak perlu khawatir bunda, bayi tidak akan terluka karena ban yg dipakai sudah didesain sedemikian rupa agar tetap aman dan nyaman dikenakan.

Sebenarnya ia adalah seoarang perenang yg cukup handal, karena sudah terbiasa berendam dan berenang di dalam air ketuban selama 9 bulan. Dalam cairan ketuban, seorang bayi akan merasa nyaman dan hangat.

Setelah asik berenang, tahap selanjutnya yaitu dipijat atau massage. Pijat Spa tuk bayi tidak jauh berbeda dengan spa tuk orang dewasa, namun semuanya diberikan dengan porsi dan fungsi yg disesuaikan dengan kebutuhan sang bayi.

Pijat Spa tuk bayi penting tuk mendeteksi kelainan tubuh sejak dini, karena bayi belum bisa mengadu pada orangtuanya bila badannya merasa sakit atau keseleo. Dengan melakukan spa, tubuh sang bayi akan “diperbaiki” sekaligus merasakan relaksasi yg nyaman serta baik tuk perkembangan jiwanya.

Tuk orang awam, pijat spa hanya dipijat-pijat saja, bahkan ada yg bilang kalau di massage nanti bayinya ketagihan? Ketagihan dengan sesuatu yg positif kenapa tidak? Karena ketika di massage, badan jadi rileks dan enak. Badan saja tahu kalau di massage itu enak, dan dengan sendirinya badan akan memanggil ke otak kita. Aku butuh pijatan, berartikan ada yg perlu diperbaiki lagi di badan kita.


Adapun manfaat dari pijat spa adalah : Menjadikan bayi lebih rileks, meningkatkan sistem imunitas tubuh, tidur lebih lelap, membantu melancarkan pencernaan, merangsang perkembangan sensorik dan motorik bayi, meningkatkan bonding antara orang tua dan bayi dan membuat bayi lebih mudah bersosialisasi dimasa pertumbuhannya, tidak takut dengan orang lain.

Meski begitu, pemijatan pada bayi harus dilakukan dengan teknik yg benar sesuai dengan fase pertumbuhan sang anak. Teknik pemijatan pun harus dilakukan dengan lembut karena tulang bayi masih lunak, serta alur pemijatan harus mengikuti peredaran darah dan metabolisme tubuh.

Untuk melihat video Baby Spa di Klinik Zhazha Palembang go to YouTube

VAKSINASI CEGAH INFEKSI PADA TUBUH


Pada waktu tertentu di Puskesmas, kadang kita akan menemukan para orangtua tampak berbondong-bondong membawa buah hatinya untuk melakukan vaksinasi atau dikenal imunisasi. Vaksin yan g diberikan atau disuntikkan pada anak ini berfungsi untuk mencegah seorang anak mengalami infeksi.



Menurut dr. Prakanita SpA yang berpraktik di Km 7 Palembang. Setiap tahun 1,7 juta anak meninggal karena penyakit infeksi yang pada kenyataannya dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang sudah tersedia. "Anak yang mendapatkan vaksin terlindung dari infeksi penyakit-penyakit berbahaya yang seringkali menyebabkan kecacatan ataupun kematian. Makanya vaksin ini penting untuk diberikan pada Balita atau anak-anak ungkapnya. Vaksin ini sendiri merupakan suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan paparan dengan antigen dari mikroorganisme potogen. Dengan pemberian vaksin ini maka dikemudian hari apabila seorang anak terpapar bakteri yang sesungguhnya, ia tidak menjadi sakit karena mempunyai kekebalan yang cukup.

"Jadi vaksinasi ini akan menambah daya tahan tubuh anakterhadap infeksi," katanya. Untuk Imunisasi sendiri di Indonesia dibagi menjadi dua yakni imunisasi dari Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dan Program Imunisasi Non Program Pengembangan Imunisasi (Non PPI). "Nah untuk PPI ini diwajibkan dan berasal dari program Pemerintah pusat, sedangkan untuk Non PPI berstatus dianjurkan dan bisa dilakukan pada tempat-tempat khusus seperti praktek dokter,: jelasnya.

Untuk imunisasi dari PPI meliputi imunisasi BCG, hepatitis B, Polio, DPT, dan campak. Sedangkan Program Imunisasi Non Program (Non PPI) meliputi imunisasi influenza, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, dan HPV. Imunisasi BCG ini diberikan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Vaksinnya sendiri mengamdung kuman mycobactrium tuberculosis hidup yang telah dilemahkan. "Nah untuk vaksin BCG ini akan dilakukan ketika bayi berumur 0-2 bulan," ujarnya. Kemudian akan dilanjutkan pada vaksin hepatitis B, hepatitis B adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan virus hepatitis B. Bayi yang baru dilahirkan ibunya yang menderita hepatitis B dapat terinfeksi virus hepatitis B dan dengan resiko sangat besar akan menjadi hepatitis B kronis (95 persen).

Pada masa bayi dan kanak-kanak virus hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak fisik yang erat dengan ubu yang menderita hepatitis B karier," jelasnya. Untuk itulah, pemberian vaksin sedini mungkin sangatlah dianjurkan, mengingat sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar efektif terhadap penyakit hepatitis B. Hal yang tak jauh berbeda juga akan kita temui pada vaksinasi yang lainnya," jelasnya.

Dilanjutkan dr. Prakanita, memberikan suntikan vaksinasi pada bayi tepat waktunya adalah faktor yang sangat penting untuk kesehatan bayi. Pemberian vaksin diberikan pada masa awal pertumbuhan anak sangatlah penting untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap infeksi penyakit yang dapat diidap oleh seorang anak.

(original article at website BKKBN Sumsel)

Klinik Anak Zhazha Palembang



         


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...